Anggaplah sedang melihat siksa Api Neraka. (Doc. Riqar Manaba) |
Sekali kayu masuk dalam kubang pembakaran, ia akan membara, lalu meng’abu;
Dihempas angin, melayang ke udara, lalu sirnah
Sekali sadar membiarkan diri masuk dalam gerombolan opurtunis, sudah berarti menjilat;
Terlempar dari pusaran api idealisme, membuta pada kebenaran, lalu terlupakan
Setiap manusia memiliki otoritas untuk memilih;
Mau menjadi cahaya kehidupan, atau menjadi penumpang gelap alam semesta
Yang abadi, hanyalah perbuatan yang jauh dari kepicikan
Yang abadi, hanyalah karya yang tak mengandung birahi penyesatan
Yang abadi, hanyalah nafas dan suara para penegak kebenaran
Banjarmasin, 18 November 2015
0 komentar:
Posting Komentar