Rabu, 18 November 2015

Atas Apa Kau Berbuat?

Standard
Anggaplah sedang melihat siksa Api Neraka. (Doc. Riqar Manaba)



Sekali kayu masuk dalam kubang pembakaran, ia akan membara, lalu meng’abu;
Dihempas angin, melayang ke udara, lalu sirnah

Sekali sadar membiarkan diri masuk dalam gerombolan opurtunis, sudah berarti menjilat;
Terlempar dari pusaran api idealisme, membuta pada kebenaran, lalu terlupakan

Setiap manusia memiliki otoritas untuk memilih;
Mau menjadi cahaya kehidupan, atau menjadi penumpang gelap alam semesta


Yang abadi, hanyalah perbuatan yang jauh dari kepicikan
Yang abadi, hanyalah karya yang tak mengandung birahi penyesatan
Yang abadi, hanyalah nafas dan suara para penegak kebenaran


Banjarmasin, 18 November 2015

Related Posts:

  • Antek-AntekKau rupiahkan manusia bak sembelih hewan Kau kerahkan yang terdidik tak bermoral, yang tak terdidik tak menahu perihal sebagai mesin-mesin politik Kau… Read More
  • Birahi Kekuasaan Aku tak paham ilmu ekonomi yang aku paham, bila bbm naik rakyat kan sengsara lapar, sulit berkebun, berlayar dan berdagang Aku tak paham politik… Read More
  • Banjarmasin, Kau Milik Siapa?Rakyat miskin kota tak malu memperlihatkan kesederhanaannya disepanjang sungai Rumah rumah kayu nampak tersantap mata telanjang, mandi mencuci disunga… Read More
  • Pulang! Mengepul asap, menghayat jarak Menyeruput kopi, pandang terbatas, nalar memanah Coba meraba gerangan di seberang sana Bumi Anoaku apa kabar? Masih a… Read More
  • Dikiranya Lelaki Tak Bisa Hamil Anggaplah lelaki ini sedang hamil. (Doc. Riqar Manaba) Dikiranya Lelaki Tak Bisa Hamil Tiada letih merawat perasaan yang bertahun-tahun ka… Read More

0 komentar: