Senin, 12 Mei 2014

Ada Apa dibalik Penundaan "Satu Jam Lebih Dekat" TV One ?

Standard
Salah 1 Iklan Resmi dari "1 Jam Lebih Dekat" TV One

Sabtu malam sebelum pukul 19.00 WIB, ribuan relawan Turun Tangan stay didepan tv. Hampir seluruh relawan serentak menyetem TV One, berkehendak menanti sebuah acara yang di isi oleh figur insipiratif; Anies Baswedan, yang akan berbicara seputar Konvensi Partai Demokrat.

Dibeberapa kota besar, bahkan ada yang menggelar nonton bareng. Melalui twitter saya mendapatkan info adapula yang rela meninggalkan aktivitasnya dan kembali kerumah sekadar untuk menonton acara "Satu Jam Lebih Dekat" bersama Anies Baswedan.

Secara pribadi, acara talk show tersebut kurang akrab ditelinga saya. Dan persepsi sementara saya menganggap ada kemungkinan acara tersebut, baik secara popularitas maupun kualitas masih sangat jauh dari Mata Najwa, Kick Andy atau acara dangdutan Indosiar. Saya mengetahui acara ini dari time line twitter maupun iklan dari Tv One.

***

Pada hari jum'at, saya begadang bersama teman-teman di kontrakan 58. Sembari bercanda gurau kami menyetel TV One yang sedang menyiarkan live hasil rekapitulasi resmi dari KPU. Disela acara, ada iklan  "Satu Jam Lebih Dekat" bersama Anies Baswedan. Muncullah rasa penasaran akan bagaimana kemasan dan kualitas acara tersebut. Kedua rasa itu mengakibatkan timbulnya kehendak besar penantian pada acara yang kurang populer itu.

Sore hingga magrhib disabtu malam 10 Mei 2014, time line twitter dipenuhi oleh kicauan relawan Turun Tangan yang penasaran dan menanti acara "Satu Jam Lebih Dekat". Sayapun turut menyetel TV One. Namun, tiga jam menanti acara tersebut tak kunjung tayang. Ada apa ini? Padahal saat sore hari TV One masih sempat menayangkan iklan acara tersebut.

Memang, pasca pengumuman rekapitulasi resmi KPU banyak orang yang mencari perkembangan berita koalisi. Tentunya, TV One sebagai tv news sangat tau kebutuhan penonton. Tv One akan realistis melihat potensi acara. Besar kemungkinan televisi kepunyaan Abu Rizal Bakrie ini jika disuruh memilih menayangkan acara yang kurang berbobot tapi memiliki tawaran iklan dengan bayaran gila-gilaan dengan konsisten pada schedule tayangan yang berkualitas namun tidak mendapatkan keuntungan apa-apa, tv one akan memilih opsi pertama. Begitu perkiraan saya.

***

Saya melihat saat itu malah live interview seputar koalisi partai yang tak masuk dalam schedule sebelumnya yang TV One tayangkan. Pasca tak hadirnya tayangan tersebut, timbullah banyak kecurigaan. Ada yang bilang ini adalah sabotase. Namun, apa kecurigaan tersebut salah dimana saat bersamaan tak ada konfirmasi atau penjelasan dari pihak TV One? Siapa yang harus disalahkan dengan penundaan ini?

Dalam cuplikan iklan SJLB, Anies Baswedan yang merupakan salah satu peserta konvensi bakal calon Partai Demokrat banyak diberikan kesempatan untuk menjelaskan alasan dan apa visi misi ketika beliau benar-benar menjadi capres. Ini adalah tayangan yang baik. Semestinya media memang harus hadir sebagai penyebar informasi dan memberikan porsi yang sama pada seluruh kandidat capres untuk menjelaskan pada khalayak apa kemudian gagasan yang dibawa, agar masyarakat bisa objektif dalam memilih capres nantinya.

Bagaimana mungkin proses demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik jikalau media sebagai instrument demokrasi tak turut konsisten. Bobot acara news yang menghadirkan pesimisme lebih banyak ketimbang acara yang menghadirkan sosok inspiratif dan optimisme.

Selain dari konfirmasi ringan dan kabur ditwitter @SJLBtvOne, belum ada penjelasan detail terkait penundaan acara ini. Kabar siur yang tersirat, acara ini akan ditayangkan pada sabtu depan. Maka, jangan pernah salahkan bila ada dugaan negatif yang melayang.

Kejadian ini memperkuat persepsi saya bahwa orang baik dinegeri ini tak menarik di mata media. Mata media lebih tertarik dengan kasus korupsi ketimbang memberikan tayangan inspiratif. Saya juga ingin bertanya: apakah saat acara yang menghadirkan Abu Rizal Bakrie Tv One pernah menundanya? Bila itu pernah dilakukan mungkin dugaan negatif yang dilayangkan telah terbantahkan.

***

Oh iya, ada yang tak kalah penting setelah saya mencoba search di youtube. Acara tersebut, yang jelas-jelas belum pernah ditayangkan telah mengudara beberapa cuplikannya di youtube. Mengapa ada cuplikan yang bocor di youtube? Bagaimana mungkin SJLD yang katanya digarap secara profesional bisa blunder seperti itu?

Sulit acara ini mau mendapatkan hati pemirsa bila yang jelas-jelas belum tayang di TV namun sudah ada di youtube. Apa maksud dari semua ini? Siapa lagi yang dapat membocorkan tayangan ini kalau bukan orang dalam?

Ini dia cuplikan "Satu Jam Lebih Dekat" yang ada di youtube



0 komentar: