Kamis, 29 Desember 2011

EKA ROCK ‘SID’ : PANDANGAN, PEMIKIRAN, DAN GERAKAN KEBUDAYAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

Standard

Eka Rock ‘Superman Is Dead’ &  Richard ‘Anabule Idiot’


Melewati malam hingga pagi. Shocking Band yang terbentuk sangat instan (Band Dadakan yang terkumpul dalam waktu sehari). beberapa dari porsenilnya masih terjaga. Sang Vocalis Bung Noi sibuk dengan hapalan liiriknya, Sang pendayu Jimbe Rifky sibuk menemani Bung Noi membantu melafalkan lirik yang berbahasa inggris sembari menghapal ketukan lagu. Sementara, setelah melakukan latihan kering pada pukul 24.00. Ubay Sang Gitaris langsung cabut kerumah untuk beristirahat dan Richard Pemetik Bass langsung beromantisme dengan kasurnya setelah latihan tersebut.

Mentari pagi menyambut. Porsenil yang ada di apartemen 58 tidak konsisten dengan apa yang telah disepakati dimalam hari. Kasur telah memolorkan bangun pagi yang direncanakan pada jam 06.00. tetapi, para porsenil dadakan bangun pada pukul 07.00. Richard atau biasa di paggil Ikhal sang Basis langsung membuka hp yang menyiratkan massage Ubay.
- Ubay : Khal, ayo.
- Ikhal  : Oke.
Setelah semua bangun. para posenil berburuan ke kamar mandi dan bersiap berangkat ke rumah Ubay yang menjadi tempat latihan kering terakhir sebelum show menyambut kedatang Eka Rock ‘SID’, Outsiders, Lady Rose, Dan para hadirin Dialog Kebudayaan.

Rupanya cuaca sedikit tidak bersahabat. Dan ketiga porsenil terhalang oleh transportasi untuk menuju kerumah Ubay. Semalam telah direncanakan bahwa ada 1 motor pinjaman yang akan menjembatani menuju rumah Ubay. Tetapi kondisi berkehendak lain, ketiga porsenil yang tidak mempunyai kendaraan di negeri rantau tidak punya opsi lagi selain berfikir, karena kendaraan yang direncanakan kemarin terpakai oleh si empunya.

Akhirnya, solusi cerdas muncul dari sang basis. Hanyalah taksi yang bisa mengefektifkan waktu kita menuju Ubay home.

Sesampainya, para porsenil sudah lengkap beserta Beddu fotografer muda yang ikut untuk mendokumentasikan show nanti. Langsung saja latihan kering dilaksanakan. Sekali latihan Shocking Band langsung menuju ke Venue menggunakan mobil Ubay.

Venue telah di depan mata. Panitia dari AKRAB (Asosiasi Krama Bali) langsung mempersilahkan untuk menyetel peralatan dan langsung cek sound.

Kondisi cek sound


Semua sudah selesai. Para peserta satu per satu berdatangan. Nampak dari luar, rombongan outsider yang bersepeda sangat antusias menyambut Eka Rock ‘SID’.


Beberapa jam kemudian, panitia menghampiri Shocking band yang sedang asyk bercanda tawa dan menikamati rokoknya. 

-          Bro langsung playing ajah. Eka tinggal 10 menit lagi nyampai.



Live in Gedung Merdeka Unmer

Kuta Rock City menjadi lagu pembuka. Sang vocal mengajak outsider dan ladyrose bersama-sama mendendangkannya. Seketika, gemuruh seisi ruang kompak mendayu melantun bersama.

Selesai lagu pembuka masuk pada lagu kedua .Menginjak Neraka menjadi pilihan Shocking Band dengan impovisasi pada pertengahan lagu yang di isi dengan puisi tentang penindasan-penindasan kebudayaan.


Pada saat lagu kedua sampai pada pertengahan. Eka Rock sampai ke venue dan langsung maju ketempat yang di sediakan panitia. setelah sebelumnya melambaikan tangan dan jempolnya ke Shocking band. Selesai lagu kedua, Shocking Band langsung turun ketempat peserta untuk mendengarkan bagaimana pemikiran Eka Rock akan kebudayaan.
Narasumber dan moderator dialog kebudayaan



Suasana dialog kebudayaan bali



Eka Rock ‘SID’ yang sedang membagi pemikirannya tentang kebudayaan bali
Eka Rock : maaf, saya harus pakai teks. Kalau tidak pakai teks takutnya ngomongnya berantakan.Hehe


Ini dia sedikit cuplikan pemikiran Eka Rock ‘SID’ dalam gerakan kebudayaan danpeduli bali:
-        `````` Jangnlah terlalu mengspesialkan/mendewakan turis. Karena mereka itu bukan siapa-siapa sebenarnya. Yang terjadi di bali ketika ada tamu bule, para pribumi terlalu kelebihan ramah. Kontradiksinya adalah malah wisatawan dalam negeri kurang dihargai dibanding wisatawan asing. Padahal kalau ngomong pemasok finansial. wisatawan dalam negeri tidak kalah besar kontribusinya dari mereka.
-         ````` Hari ini air bersih/konsumtif di bali sudah hampir habis. Bayangkan 1 kamar hotel sehari mengkonsumsi air bak konsumsi air rumah tangga dalam waktu 3 hari. Terkadang pemuda bali telat sadar menyadari hal itu. Mungkin nanti di tempah musibah atau air mereka menjadi kuning, biru ‘kaya pelangi-pelangi’ baru nyadar kali. Saya melihat selain dari kesadaran. Ini merupakan keterlambatan pribumi yang telah mejual tanahnya ke investor yang menguap finansial sebanyak-banyaknya di bali. Tindakan konkritnya untuk melawan kondisi ini mari kita bersama-sama mengatakan ‘TIDAK’ kepada investor asing dan membuka cakrawala berfikir.
-         `````` Kami SID bersama Outsider dan Ladyrose bali dalam menjaga lingkungan pantai bali yang di kotori oleh wisatan. melakukan bersih-bersih pantai dalam sebulan maupun perminggu. Kita juga biasa bertukar fikiran bersama Outsider dan Ladyrose. ketika ada beberapa dari pemuda bali(outsider & ladyrose) yang mempunyai pandangan terbuka. Setidaknya dari hal kecil itu kita bisa melakukan sesuatu. karena dari hal kecil itulah yang akan menjadi besar nantinya.
-         ``````  Kemarin kita "SID" pernah share sama pelaku industry kreatif di bandung. mereka menyatakan bahwa peluang industry kreatif sangat bisa menunjang perekonomian indonesia. khusunya apalagi melihat potensi bali, dan pemudanya . Kami SID sangatmendukung industry kreatif tersebut.


Demikian mungkin sebagian cuplikan dari pemikiran dan tindakan konkrit Eka Rock ‘SID’. kalau selama ini kita hanya melihat dia sebatas sosok musisi ternyata Eka dan SID mempunyai tidak hanya bermusik dan bermusik. mereka punya harapan, pemikiran, dan tindakan untuk melakukan gerakan pelstarian kebudayaan dan lingkungan melalui jalur music dan Outsider serta Ladyrose.

Kita sama-sama ketahui pada waktu SID manggung di luar negeri. dia selalu melakukan gerakan simbolik bali dan Indonesia dengan mengenakan pakaian adat sebagai ciri Ke-Bali-An. SID tidak hanya band komersil belaka seperti band-band pelacur music di ibu kota sana (Smash dan sejenisnya).

Seandainya jumlah band yang melakukan gerakan seperti ini bak pasir di pantai atau 7persen saja dari jumlah penduduk indonesia. Mungkin bangsa Indonesia tidak seperti ini, bayangkan kaya smash dll. menjajah telinga dan perilaku lemoy fansnya.

Birokrasi koruptor, ekonom penjajah, musisinya pelacur.Hanya kaum minoritas saja yang care dan konsisten dengan gerakan perlawanan perubahan. kebanyakan orang hanya bisa mengimajinasi dengan kata-kata seandainya dan seandainya tanpa tindakan konkrit dalam gerakan perlawanan perubahan.

Lakukan tindakan konkrit seperti SID sudah saatnya hari ini. Melalui jalur apa pun sesuai dengan kapasitas masing-masing.

SALAM PERLAWANAN DAN PERUBAHAN



Inidia foto Shocking Band bersama Eka Rock ‘SID’






Ada yang kelupaan. Ini sang fotografer Socking Band
Ikshan lebih popular di panggil Beddu

0 komentar: