Jumat, 19 Juli 2013

#PrayForKendari 2013

Standard
6 Kecamatan tergenang air, 2 korban tewas, lumpur dan air meretasi ratusan rumah warga akibat Banjir Bandang. Berita terakhir di www.kendarinews.com total jumlah korban mencapai "3.412 rumah warga yang terendam, 447 Hanyut", "jumlah terakhir pengungsi yang terdaftar sebanyak 945 jiwa di posko Bende, 183 jiwa di posko GOR, posko Wuawua 187 jiwa, Baruga 150 jiwa dan Kecamatan Kendari Barat 100 jiwa". Ini di sebabkan karena derasnya air hujan yang turun di Kota Kendari hampir 3 minggu tanpa henti, kanal tak mampu lagi menampung air, air laut pasang, struktur kota tak mendukung untuk mengantisipasi banjir, di tambah banyaknya bangunan (ruko) yang salah arah tanpa drainase dan slokan, maka terjadilah BANJIR.

Kota Kendari termasuk dalam Kota Mega Politan yang menuju ke Kota Metropolitan. Tak heran! mulai bermunculan gedung-gedung tinggi: Ruko, Mall, dll. Akibatnya adalah beberapa bukit diratakan, hutan bakau di tebas, saat yang sama kanal-kanal besar dan kecil (slokan) tak di siapkan agar ketika hujan langsung bermuara ke laut serta aliran air konsumsi rumah tangga, intansi, maupun perusahaan tak terhambat/tergenang.

Saya terakhir merasakan mirisnya menjadi korban banjir sekitar 14 tahun lalu. Air naik ke rumah hingga 2 meter dan lumpur menghinggapi di tiap sudut rumah saya di Kota Lama Kendari. Banjir kali ini sangat berbeda dengan kejadian 14 tahun kemarin. Dan pada 14 tahun kemarin, ketika hujan deras banjir hanya menghenagi di Kota Lama saja. Mandonga, Wua-Wua, Lepo-Lepo dll tidak! Mengapa demikian? Karena bangunan yang kita lihat sekarang dulunya belum ada dan Kota lama pada waktu memang menjadi salah satu daerah padat penduduk karena Kota Kendari baru pada masa peralihan pusat Kota dari Kota Lama ke Mandonga, Lepo-Lepo dan lain-lain.

Sekiranya, saya sepertinya tidak keliru ketika menduga bahwa banjir tersebut di akibatkan pada struktur kota yang tidak terskema dengan matang dan juga tak 'balancenya' pembangunan dengan pembabatan bukit dan hutan bakau. Karena Banjir kali ini malah hanya merambahi daerah-daerah yang baru di bangun, seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Kota Lama Alhambulillah! tidak.

Saya di perantauan (Kota Malang) yang sedang tidak berada dalam Kota Malang sangat bersedih hati dan sekaligus tak bisa berbuat apa-apa. Ingin turun ke jalan (Kota Malang) untuk menggalang dana tapi tugas kampus masih di jalani. Langkah yang bisa saya ambil adalah melakukan gerakan melalui social media, walaupun di desa ini signyal labil, datangnya kadang-kadang. Ini dia beberapa Twitt (@riqarmanaba) saya tentang Banjir Kendari yang saya beri hastag #PrayForKendari:

*Twitt ini sudah saya edit untuk memudahkan pembaca, karena di twitter membatasi kita untuk berkata kata jadi banyak kata yang tersingkat

"Banyak titik yang terendam banjir. Sekota Kendari hampir tergenang. Kemana mata media Nasional? Ah ini bukan negara! #PrayForKendari
"Kalau ibu kota tersenggol dikit saja semua mata tertuju padanya. Di Kendari banjir bandang sdh menelan korban tewas. tapi? Hmm dasar koorporasi media. #PrayForKendari
"Setidaknya orang di pusat itu ...... Ah malas ngomong. Kendari tenggelam, banyak korban, mereka tau harus buat apa. #PrayForKendari
"Cek saja twitt media nasional/tokoh nasional. Mereka masih pada berucap tentang: arus mudik, ekonomi kampret, menuju 2014 lah & setan-setan lainnya. #PrayForKendari
"Kawan-kawan akun anonim maupun resmi sudah berupaya mention & penuhin TL dengan berita banjir Kendari tapi tetap BUTA. Mugkin tunggu TTWWnya :D #PrayForKendari
"Dari sahur hingga saat ini kawan-kawan twitterland SULTRA masih bergerak di TL. Share foto banjir maupn me-Live twitt. Kapan TTWWnya? :D #PrayForKendari
"Alhamdulillah, media meliput, bantuan mulai berdatangan. #PrayForKendari
"Itu semua sedikit banyak di pengruhi oleh pejuang twitterland SULTRA yang ngeTL dari sahur hingga saat ini. Twipic & live twitt. #PrayForKendari
"Apkah banjir merupakan salah 1 syarat bagi Kota Mega Politan Menuju Kota Metropolitan? Apkah kampung saya mau mengikuti Ibu Kota? #PrayForKendari
"Sebaiknya kita tak berdinding megah, tak berMall-Mall, tak bermercusar, dan tak bermerk pop tinimbang kita menikmati yg namanya BANJIR. #PrayForKendari
"Dulu tak ada Mall, gedung tinggi, tapi juga tak ada banjir. Nah! Kebanggaan ber-Mega Politan Menuju Metropolitan itulah mungkin impasnya. #PrayForKendari
"Ruko-ruko! Yah mereka juga menyebut Kendari Kota Ruko. Ruko yg tak berdrainase, tak berslokan, memakan banyak hutan. Makan itu ruko! #PrayForKendari
"Tunduklah pada pemodal, pemodal memberimu BANJIR. Gaya hidup membuang sampah pada tempatnya kau olok-olok. BANJIR mengapa tak di olok? #PrayForKendari
"Pembangunan itu baik. Mega Politan Menuju Metropolitan juga baik. Tapi lebih baik tak ada nama BANJIR di dalam Kota. #PrayForKendari
"Bumi Kendari dulu perawan, sekarang terperkosa oleh ruko-ruko tak berdrainase dan slokan. Sampah dimana-mana. Banjir lagu wajib /10tahun. #PrayForKendari
"Ruko dimana-mana. Keren kata mereka! Banjirmi kita dapa' :D #PrayForKendari
"Nasib terbaik adalah lahir dan besar di Kota yang Sejuk, Bertakwah, dan Asri. #PrayForKendari
"Nasib Tersial adalah lahir dan besar di Kota metropolitan bergedung megah tapi Banjir menjadi sarapan mata. #PrayForKendari
"Saya bangga pada Walikota Kendari sekarang. Dia juga alumni Malang. Tapi kalau saja dalam 2 tahun ke depan masih BANJIR, katakan tidak pada DR. IR. Asrun. #PrayForKendari
"Ayo terus ngetwitt tentang Bajir Kendari. Baik juga kalau menulis, Entah di blog dll. Setidaknya agar tercatat sejarah & khalayak tau. #PrayForKendari

Karena media nasional lambat meliput maka itulah yang saya bisa lakukan. Saya sangat bangga dan kagum dengan akun twitter @EsplorasiSULTRA, @KendariTa, @Kendari_Online yang sedari subuh memberitakan kejadian banjir tersebut hingga khalayak mengetahuinya, utamanya @EsplorasiSULTRA dengan twipictnya sekitar 20an lebih foto banjir di setiap titik. Bagi saya merekalah pejuang Kendari yang sejati. Mereka memberitakan dari awal, menghimbau dan menginformasikan tanpa bayaran dari siapapun. Satu-satunya tokoh Nasional yang ngetwitt tentang Banjir Kendari adalah Komikus Nasional Juara 3 Stand Up Comedy Kompas TV yang juga kelahiran Kendari @Arie_Kriting dengan hastag #PrayForKendari juga. Saya juga mengubah nama twitter saya dari 'Moh. Riqar Yanto Manaba' menjadi '#PrayForKendari' sampai seluruh korban banjir mendapat bantuan dan kembali beraktifitas seperti biasanya.

Bagi kawan-kawan seantero Nusantara di manapun berada, khususnya di luar Kota Kendari yang ingin mengulurkan tangan membantu para korban banjir silahkan menghubungi akun twitter @KendariKreatif dan @anabule_co. Bagi kawan-kawan dalam Kota Kendari silahkan memberi bantuan di Anaconda Indie Shop Kota Lama Kendaridan di Stand Kendari Kreatif di warung merah putih (WMP/@Warung_MP). Besok juga KK KK Kendari Kreatif akan terjun ke lapangan sebagai cleaning service gratis, silahakan anda bergabung.

Bantuan anda sangat di butuhkan!

***

Ini dia beberapa gambar kejadian Banjir Kendari yang saya copy paste dari akun twitter @EsplorasiSULTRA :
Saya yakin ini yang anda tunggu kan? :D

*Mega Politan yang saya maksud adalah "Mega" = merupakan nama seorang gadis yang anggun tapi sedikit rusak, ia merupakan teman sekelas saya sewaktu SD. Dan sesungguhnya secara harfiah Mega Politan lebih tinggi dejaratnya dari Metro Politan. Kota Kendari sebaliknya.

1 komentar:

Arhie Ashari mengatakan...

Bang mau nanya harga domain sekarang? saya tertarik untuk membeli domain tapi tidak tau caranya? mohon bantuannya terimakasih :D