Selasa, 14 Februari 2012

Bromo Montain (National Park Last Java, Indonesia)

Standard

Melihat Sunrise dari pinggir pantai rasa-rasanya sangat indah, tetapi ketakjuban pemandangan alam itu terasa akan biasa saja ketika tak ada proses tantangan diri untuk menyantap proses terbitnya matahari tersebut.


Alangkah lebih mulianya ketika melihat pemandangan matahari yang baru bangun dari tidurnya pada saat berada di atas gunung, karena tak semua orang mampu dan mau bergerilia ria ke puncak gunung atas nama melihat sunrise.


Gunung bromo, selain memanjakan mata melalui hidangan kawah aktif yang berapi, Bromo juga punya Pananjakan tempat melihat panorama alam bagi para penikmat sunrise yang malas untuk mendaki puncak tinggi untuk melihat terbitnya matahari. Karena untuk mencapai Pananjakan wisatawan bisa menggunakan kendaraan mobil, motor, dan kuda lalu kemudian menaiki sedikit anak tangga yang subseksi. 


Di Pananjakanlah anda bisa bernyantai ria melihat sunrise ditemani dengan kopi hitam, teh panas serta rokok. Karena di Pananjakan juga terdapat pedagang kaki lima yang sedia menawarkan minuman panas tentunya dengan barter jasa uang.

   
 Ini dia sunrise yang bisa dinikmati di Pananjakan

Berada di Pananjakan bak manusia di atas awan.
sungguh seksinya cuy







Tidak hanya sunrise saja yang bisa dilihat, anda juga bisa melihat saripati Pananjakan dari atas yaitu Gunung Bromo, gunung Batok dan Gunung Bromo.




Untuk cepret-cepret di pananjakan anda bisa berpose kaya gini nih :








Anda mau gaya Alay maupun foto untuk persiapan Pilkada 2014 bisa aja shob. Karena di pananjakan tuh tempat paling demokrasi untuk berfoto.






Kalau di atas pose solo, untuk pose kelompok anda bisa pose gini nih :












Setelah menyantap keindahan sunrise di Pananjakan, anda bisa melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo melalui kendaraan bermobil, motor, berkuda, serta berjalan untuk melihat kawah aktif.




Foto di atas di cepret pada saat kawah bromo sebelumnya telah meluapkan letupan. Jadi sedikit tak Nampak kawah yang masih mendidih dan berasap. Keuntugannya adalah kita tidak menghirup bau blerangnya.







Sebelum mencapai ke atas anda harus melewati anak tangga kaya gini nih :









Seusai melewati anak tangga, anda bisa mengekspresikan jerih payah capek naik tangga anda dengan gini nih:


 

Kecapean naik tangga orang-orang diatas hanya bisa di atasi dengan kamera.    haha
















Disana tuh banyak wisatawan asing yang kasihannya minta ampun, sampai banyak yang rela meninggalkan negaranya untuk melihat indahnya bromo, jadi hati-hati kalau sampai ada bule yang bermohon ria untuk nebeng foto sama pribumi.





Ini dia korban dari seorang bule yang nebeng minta foto (ehm semoga bukan sebaliknya) :
















Selain menghindari bule, anda juga harus waspada terhadap kantong anda. Karena ketika turun dari puncak akan ada banyak manusia yang memperjual belikan jasa kuda untuk terun ke pure bahkan hingga ke tempat parkir kendaraan yang berjarak kurang lebih kalau jalan kaki bisa mencapai 1 jam.
















Eh eh lupa di pertengahan jalan sebelum nyampai ke pure ada view bagus juga neh untuk berfoto :








Cara pencapaian Gunung Bromo start dari kota malang :

Malang-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak kurang tau, kalau kami kemarin mencapai waktu 4 jam dan anda harus melanjutkan perjalanan dengan menyewa mobil Jip seharga 200ribu-500ribu tergantung kecerdasan menawar. tetapi biasanya 1 kepala manusia di hargai 50ribu untuk sampai ke Penanjakan dan Guung Bromo.

Bisa juga dengan ojek, tapi kurang paham berapa nyewanya.



Sebenarnya 2 tahun lalu waktu saya ke bromo, untuk ke penanjakan, bromo, padang savana/teletubies, dan lautan pasir, kendaraan pribadi bisa lanjut tanpa berhenti di tempat parkir seperti sekarang. Tetapi, semenjak didirikannya paguyuban jip se bromo maka keluarlah aturan baku yang menetapkan pelarangan mobil pribadi sampai 4 tempat tujuan tersebut. 


Wajarlah paguyuban itu didirikan dengan menyebut nama uang.






Ini dia tempat finish kendaraan pribadi :
















Ngintip-ngintip di blog/webnya tetangga katanya Musim kunjungan terbaik adalah pada  bulan Juni s/d Oktober dan bulan Desember s/d Januari.


Gak tau kenapa. Tapi mungkin pada bulan tersebut merupakan musim kemarau. Jadi hasrat untuk menikmati panorama bromo tak terhalang oleh hujan.




Sedia schedule sebelum hujan shob.






Sampe jumpe :  




4 komentar:

Anonim mengatakan...

hahaha..mantap gann..
jd kangen sama anak2.. :D

yes mengatakan...

@Anonmi. hahaha. kangen.
btw, sp dirimu. komen dengan anonim itu bak hantu

Ochib mengatakan...

sy ochib..eh..perasaan kemarin belum ada ini link lagu2x anak kendari..
baru ko pasang kah?

yes mengatakan...

iyo. klo ada lagunya anak kendari di 4share kirim sj alamatnya nanti sa ksi masuk