Rumah rumah kayu nampak tersantap mata telanjang, mandi mencuci disungai
Orang kaya dalam diam sembuyi di balik pepohonan
Sayang; megah rumahnya tak lihai sembunyi, tingginya yang melebehi rindang pohon justru nampak pamer diri
Pesawat dan helikopter-pun terparkir di beranda rumahnya
Banjarmasin, aku tak menemukan kata adil dalam dirimu
Kemana APBD 1 triliun 500 juta itu?
Katanya islam taat banyak, bukannya islam mengajarkan kata sedekah?
Mereka yang bekerjasama dengan mafia memperkosa alam, menutup mata menertawai rumah kayu nan lapuh
Polantas nikmat menyeduh kopi dan rokoknya, masyarakat merelakan diri ke jalan mengatur lalu lintas
Gedung perkantoran kokok berdiri. Makam sultan, museum dan aset sejarah lainnya tak terawat
Oh Banjarmasin, kau milik siapa?
0 komentar:
Posting Komentar