Chatingan bersama kanda Komeng

Saya tambah meyakini bahwa kekutan teks itu bisa menggerakkan massa, memompa otak, dan memberikan peta sebagai pacuan dalam menerobos jalan buntu.

Ditengah hingar bingar kehidupan ditanah rantau, beberapa bulan kemarin saya berasa sedang dalam posisi menyurut baik itu kondisi psikologis, ekonomi, maupun berinteraksi sosial. Yang mempengaruhi itu semua 'mungkin' karena kebelum mampuan saya dalam memanajemen diri.

Sosial media merupakan asupan keseharian saya, entah dalam kondisi apapun. Beberapa tahun terakhir paradigma saya khususnya dalam berfacebook sudah berubah. Jarang sudah saya menjadikan facebook sebagai tempat untuk meminta kepada tuhan, memposting kata-kata cinta, maupun menggombal wanita-wanita yang tak kukenal, melainkan facebook saya jadikan sebagai salah satu wahana untuk konsolidasi organisasi, bersapa dan bertukar informasi positif, maupun komunikasi pada krabat yang berjarak antar pulau.

Suatu ketika saya juga tak paham, tetiba saya memosting status yang mengandung unsur kegalauan. Telak saja, salah satu senior saya yang berada di Makassar menyapa saya di chat. Tak paham, apakah itu petanda bahwa senior/kakanda yang satu itu sudah menganggap saya seperti adik sendiri hingga melihatkan rasa sayangnya dengan mempertanyakan makna dari status tersebut. Yang jelas, memang kakanda yang menyapa saya itu adalah salah satu senior yang menginspirasi hidup saya dan saya kagum padanya.

Setelah inbox itu kujawab terjadilah share cerdas.

***

Berikut ini cuplikan dari sebuah teks kecil yang langsung mengembalikan kegirahan hidup saya :
_______________________________________________________________________
*Saya tidak menampilkan balasan chat karena tak ingin.

1. Dinda, kenapa mukamu tampak murung; kekalahankah dipihakmu? tumbangmi rajamu? ster sebagai tangan kanan raja, jangan sekali2 kau lepas, kecuali kau sudah merasa yakin menang, tapi hati-hati terlena, karena kalau kalah, dengan senang hati kubilang: selamat bermuram durja ... (nasihat dari ahli strategi hitam putih) ... hahaahahahahaha

2. Re-Card, jiwa dan semangatmu selalu menggiring langkah-langkah bidak caturmu menumbangkan (kalau kata membunuh terlalu purba) raja, yang sebelumnya telah membuyarkan konsentrasi lawanmu. main kuda, tunggangi ia, gerakkan, ikuti iramanya, untuk memuluskan langkah peluncurmu. Pion-pion harus menyertai raja, benteng menguatkannya. (eksplorasi kata) hahahhahaha
Ono opo toh Re-Card? ada apa dengan duniamu? apa kabar langkah-langkahmu? prinsipnya, tak ada masa sulit dalam ruang makna, hanya karena kata itu sudah terlanjur ada sebagai lawan dari kata 'mudah' maka manusia menggunakannya sebagai kata pamungkas agar dapat lari dan menjauh dari ruang makna... Sebuah jebakan. terbaring dan dinina bobokkan oleh masa yang kemudian dinamai 'sulit' adalah sebuah jebakan bagi otak dan alam sadar dan bawah sadar. apakah manusia akan terjebak, tidak terjebak hanya kata yang pantas buat ikan dan batman. jebakan batman. hahahhahahaha
Demikian, dalam kodrat Ilah, masa sulit dinamakan cobaan yang harus dilalui oleh setiap insan yang bernafas. Nah, klo kita sepakat dg masa sulit = cobaan, maka setiap kali jantung berdetak pun adalah menjadi masa sulit (baca: cobaan).
Tapi. apa masalahmu sebenarnya? let see, mari dianalisa (ana + lisa)

Demikian cuplikan nasihat inspiratif yang sangat berbobot dan langsung membalikkan kondisi psikologis dan pandangan hidup saya.

Perlu diketahui mengapa saya bersama kakanda yang satu itu sering menggunakan analogi catur ketika berdiskusi, itu karena keseringan kami mengadu strategi dipapan catur. Dan, walaupun ia hebat di sastra dan kaya akan pengalaman hidup, tetapi sangat jarang kakanda yang satu itu menaklukkan rajaku.

Pesan saya adalah berfacebooklah yang sehat dan carilah tempat share dari krabat yang kaya akan pengetahuan, pengalaman, dan berfikir solutif.