Rabu, 26 Maret 2014

Pulang!

Standard
Mengepul asap, menghayat jarak
Menyeruput kopi, pandang terbatas, nalar memanah
Coba meraba gerangan di seberang sana

Bumi Anoaku apa kabar?
Masih adakah yang tak sekolah?
Masih adakah kelaparan?
Masih adakah sawah yang tak tergarap?
Masih adakah dagang dagang janji?
Masih adakah kedip mata yang hendak melahap hak perut sesama?

Ah….. tentu ada……. Mungkin banyak!
Yah… stock pecundang, pengecut, perusak bumi anoaku masih ada…. Ada… ada… mungkin banyak!

Merindu tak musnah masalah, bergerak terbatas jarak
Kawan rantau….. mari kita pulang
Bawa pengetahuan...... jangan terlacurkan oleh rupiah

Sudah.. cukupkan nyinyiran hidangkan solusi
Mari kembalikan makna makmur pada hakikatnya
Kembalikan makna sejahtera pada hakikatnya
Bergerak... terus bergerak hingga benar-benar damai dan adil tumpah rata seluruh
Sudahi ini semua hingga kita tersudahi

Related Posts:

  • Hei... Tanggung Jawab Aku tak pernah surut melawan penindasan Tapi, rasanya; aku begitu lengah jika harus berpandangan dengannya Terlebih jika, menatap dua alis manis … Read More
  • Sajak-Sajak Saat Bersama Mamah di Surabaya Menemuinya Hampir 2 tahun air rindu dalam gelas temu tak dapat ku minumWalau sangat kehausan, jarak hadir menggagalkan dahagaDalam waktu beberap… Read More
  • Harusnya Kau Tau Itu... Apa penanda sepiku? pergimu Apa penerang dukaku? kehilanganmu Apa yang menghantui malamku? bayangmu Ya... harusnya kau tau itu Kau adalah Pergi … Read More
  • Pulang! Mengepul asap, menghayat jarak Menyeruput kopi, pandang terbatas, nalar memanah Coba meraba gerangan di seberang sana Bumi Anoaku apa kabar? Masih a… Read More
  • Antek-AntekKau rupiahkan manusia bak sembelih hewan Kau kerahkan yang terdidik tak bermoral, yang tak terdidik tak menahu perihal sebagai mesin-mesin politik Kau… Read More

0 komentar: