Minggu, 30 Maret 2014

Antek-Antek

Standard
Kau rupiahkan manusia bak sembelih hewan
Kau kerahkan yang terdidik tak bermoral, yang tak terdidik tak menahu perihal sebagai mesin-mesin politik
Kau rupiahkan seluruh media atas nama citra
Kau pajang mereka dengan topeng kerakyatan dan sayap sayap hero, walau kau tau ia itu iblis

Ini bangsa, bukan bangkai
Ini negara, bukan arena judi
Ada rakyat kelaparan
Ada rakyat tak sekolah
Tak pikirkah kau tentang itu?

Oh.. para antek-antek bandit
Diberi makan apa kau sama mereka?
Rela kau lacurkan tanah airmu demi kuasa mereka?
Kau tahu sejarawan tak berhenti mencatat? Masih kau tak hirau?

Sucinya air tetek ibu kekal ditubuh
Bila suara kami tak kau dengar, setidaknya ingatlah penetekmu
Anak cucukmu akan meratapi nasib sebagai generasi tersial
Sementara ibumu akan menjadi sang penyesal









Related Posts:

  • Hei... Tanggung Jawab Aku tak pernah surut melawan penindasan Tapi, rasanya; aku begitu lengah jika harus berpandangan dengannya Terlebih jika, menatap dua alis manis … Read More
  • Harusnya Kau Tau Itu... Apa penanda sepiku? pergimu Apa penerang dukaku? kehilanganmu Apa yang menghantui malamku? bayangmu Ya... harusnya kau tau itu Kau adalah Pergi … Read More
  • Antek-AntekKau rupiahkan manusia bak sembelih hewan Kau kerahkan yang terdidik tak bermoral, yang tak terdidik tak menahu perihal sebagai mesin-mesin politik Kau… Read More
  • Pulang! Mengepul asap, menghayat jarak Menyeruput kopi, pandang terbatas, nalar memanah Coba meraba gerangan di seberang sana Bumi Anoaku apa kabar? Masih a… Read More
  • Sajak-Sajak Saat Bersama Mamah di Surabaya Menemuinya Hampir 2 tahun air rindu dalam gelas temu tak dapat ku minumWalau sangat kehausan, jarak hadir menggagalkan dahagaDalam waktu beberap… Read More

0 komentar: